Puncak pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS SMA Islam Diponegoro Surakarta telah sampailah pada saat yang di tunggu-tunggu. Kamis, 14 September 2023, seluruh guru dan karyawan, siswa, hingga komite SMA Islam Diponegoro Surakarta telah berkumpul di aula Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro Surakarta dari pukul 08.00 WIB. Mereka telah siap menyaksikan sejarah baru dalam pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS SMA Islam Diponegoro Surakarta periode 2023/2024. Kegiatan ini sekaligus sebagai puncak Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema suara demokrasi yang diangkat. Tema utama yang diambil pada projek P5 ini adalah “suaramu merawat demokrasi”. Ketua proyek sekaligus ketua pemilihan OSIS kali ini adalah bapak Anggit Wijanarko, S.Pd. Dengan tema ini, diharapkan seluruh warga sekolah tidak golput dan ikut menentukan kemajuan OSIS kedepan dengan menggunakan hak pilihnya.

 

Seluruh kandidat ketua dan wakil ketua OSIS periode 2023/2024 sudah siap untuk mengikuti debat dan menjawab pertanyaan dari para calon pemilih. Ketua dan wakil ketua OSIS putra dan putri dibedakan karena sebagao bentuk menjaga adab dan nilai-nilai Islami di sekolah ini. Mereka adalah:

Putri:

Paslon 1: Luluk Nawira (XI) – Hana Farah Adiba (XI)

Paslon 2: Haulah Fara Dibah (XI) – Yazta Cinta Princessta (X)

Putra:

Paslon 1: Muhammad Sofwan Amir (XI) -Affan Rafif Saputra (X)

Paslon 2: Muhammad Hasan (X) – Irfan Salim (X)

Paslon 3: Yusuf Zaki Abdat (X)  -Alwi Anis (X)

Acara dibawakan oleh Dimas Arya Kusuma dari kelas XII IPS Putra dan Ali Ridho dari kelas XI P1 Putra. Mereka mengawal debat yang dilakukan. Sebelumnya, kepala sekolah SMA Islam Diponegoro Surakarta juga menyampaikan sambutan dan ucapan terima kasih kepada seluruh warga sekolah yang telah bekerja keras untuk menyukseskan acara ini. Debat dimulai dengan para kandidat menyampaikan visi misi serta program kerjanya. Kemudian, dibuka sesi tanya jawab yang pertanyaannya telah disiapkan sebelumnya oleh panitia OSIS. Kemudian, para siswa dan guru serta tamu undangan seperti direktur YPID dan komite dipersilahkan untuk bertanya juga. Ada pula sesi pertanyaan dari satu pasangan calon kepada pasangan calon yang lain. Kemudian, sesi debat diakhiri dengan closing statement dari masing-masing pasangan calon.

Acara dibuka dengan masing-masing pasangan calon menyampaikan visi misinya kembali di hadapan hadirin. Kemudian, masing-masing pasangan calon menjawab pertanyaan yang diberikan oleh panitia. Di sela acara, direktur Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro Surakarta, bapak Fikri Nahdi, S.T., hadir dan menyampaikan sambutannya. Selain itu, bapak Fikri juga menguji para calon kandidat dengan pertanyaan yang menarik. Para calon kandidat ketua dan wakil ketua OSIS dengan cerdas menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, dipersilahkan pula para siswa untuk bertanya. Tentu saja ini menjadi hal penting karena OSIS adalah jembatan antara siswa dan sekolah. Kemudian, para guru dan tamu undangan juga tidak mau kalah untuk ambil bagian dalam kesempatan ini. Berbagai pertanyaan juga disampaikan dan para calon kandidat lagi-lagi harus unjuk gigi untuk menjawabnya. Diakhir, mereka memberikan closing statement yang intinya mengapa mereka haruslah menjadi pilihan yang tepat bagi para pemilih.

Akhirnya, saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, yaitu pencoblosan. Pencoblosan dilakukan oleh seluruh daftar pemilih dengan tertib. Kemudian, perhitungan suara dilakukan secara langsung dan disaksikan oleh seluruh hadirin. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Putri:

Paslon 1: Luluk Nawira (XI) – Hana Farah Adiba (XI): 31 suara

Paslon 2: Haulah Fara Dibah (XI) – Yazta Cinta Princessta (X) : 88 suara

Putra:

Paslon 1: Muhammad Sofwan Amir (XI) -Affan Rafif Saputra (X): 71 suara

Paslon 2: Muhammad Hasan (X) – Irfan Salim (X): 17 suara

Paslon 3: Yusuf Zaki Abdat (X)  -Alwi Anis (X): 18 suara

Dengan hasil ini, maka resmilah sudah Haulah Fara Dibah (XI) – Yazta Cinta Princessta (X) sebagai ketua dan wakil ketua OSIS putri dan Muhammad Sofwan Amir (XI) -Affan Rafif Saputra (X) sebagai ketua dan wakil ketua OSIS putra. Pemilihan ini dilakukan dengan asas langsung, bebas, rahasia, jujur, dan adil (LUBER JURDIL) seperti pemilihan umum negara yang juga sebentar lagi akan kita laksanakan. Selain itu, kegiatan ini karena menjadi salah satu projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) diharapkan akan mampu menanamkan nilai-nilai profil pelajar pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif sehingga para siswa bisa menjadi masyarakat global yang tidak kehilangan identitas dirinya.

Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan gambaran nyata bagi para siswa yang akan menjadi pemilih baru pada pemilu legislatif dan presiden mendatang tentang tata cara pemilu yang benar dan pentingnya memberikan suara dan berpartisipasi aktif dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Semoga kegiatan ini bermakna dan bermanfaat bagi setiap siswa dan ketua serta wakil ketua OSIS terpilih dapat menjalankan visi misi dan program kerjanya dengan baik untuk kemajuan sekolah.

Dokumentasi lengkap:

https://drive.google.com/drive/folders/1XEmE6Y9JlBZW_m9BlcNAHxG2YkGSw0gO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Explore More

DIFERENSIASI LITERASI DI SMA ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA

0 Comments 0 tags

Literasi menjadi titik penting agar setiap individu semakin berpengatuhan dan tidak ketinggalan zaman. SMA Islam Diponegoro Surakarta sebagai salah satu sekolah pegiat literasi juga sangat peduli akan hal ini tentunya.

SEJUMLAH SISWA-SISWI SMA ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA MENGIKUTI OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) DI BERBAGAI MATA PELAJARAN

0 Comments 0 tags

Pusat Prestasi Nasional Kementrian Pendidkan dan Kebudayaan Republik Indonesia rutin mengadakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) dibawah dinas pendidikan masing-masing. SMA Islam Diponegoro Surakarta selalu ikut serta dengan mengirimkan sejumlah siswanya

PELEPASAN KARYAWAN PURNA TUGAS SMA ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA

0 Comments 0 tags

Ibu Rahayuningsih telah menjadi bagian dari SMA Islam Diponegoro Surakarta selama 30 tahun lebih. Beliau akhirnya harus mengakhiri kebersamaannya dengan seluruh warga sekolah karena sudah memasuki usia pensiun pada hari