Hari Rabu, 12 April 2023 guru-guru SMA Islam Diponegoro Surakarta megadakan rapat koordinasi sekolah tentang implementasi kurikulum merdeka. Rapat ini dipandu oleh ibu Nur Wahyuni, S.Pd dengan menghadirkan dua narasumber, bapak Ahmadi, S.Pd dan ibu Soelistyowati, S.Pd.

Kepala sekolah SMA Islam Diponegoro Surakarta sekaligus narasumber pertama rapat kali ini memberikan penguatan praktek baik dan pemahaman tentang kurikulum merdeka. Beliau menyampaikan tentang reformasi pendidikan. Zaman dulu, para siswa belajar menggunakan sabak, kemudian berubah guru mengajar menggunakan papan tulis hitam yang harus menggunakan kapur, kemudian berubah dengan penggunaan papan tulis putih dan spidol, dan kemudian perubahan yang terjadi menggunakan LCD. Terakhir, di zaman sekarang, pembelajaran banyak menggunakan gadget yang lebih menarik dan inovatif.

Seperti yang kita ketahui, pemerintah mencanangkan kurikulum merdeka yang menitikberatkan pembelajaran yang terpusat pada siswa. Kurikulum merdeka ini berpusat pada pembelajaran terdiferensiasi dan penilaian yang terintegrasi. Para siswa diperbolehkan untuk memilih mata pelajaran yang mereka sukai disertai penguatan projek profil pelajar pancasila. Dalam pemaparannya, bapak Ahmadi, S.Pd juga menambahkan bahwa kurikulum merdeka sangatlah dinamis, adaptif, dan berpusat pada peserta didik. Kurikulum ini sangatlah sederhana dan mendalam sehingga lebih relevan dan interaktif di zaman sekarang ini dengan banyaknya dukungan kemajuan teknologi yang ada.

Narasumber kedua dalam rapat koordinasi kali ini adalah ibu Soelistyowati, S.Pd yang membahas tentang praktek baik di platform merdeka mengajar. Para guru harus mengerjakan latihan soal dan aksi nyata yang ada di platform ini. Ada 11 modul yang harus dikerjakan. Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah para guru adalah mereka harus siap dengan dokumentasi pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, hal penting yang tidak boleh tertinggal adalah adanya refleksi. Kerja sama dan koordinasi sesama guru dalam hal ini sangatlah penting sehingga akan memudahkan pemetaan kemampuan siswa. Ibu Soelistyowati, S.Pd juga menyampaikan tujuan utama dalam kurikulum ini adalah mengubah perilaku siswa dan menanamkan nilai-nilai pancasila pada mereka. Dengan adanya proyek penguatan profil pelajar pancasila, diharapkan para siswa dapat melakukan praktek baik dan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

 

Pada sesi tanya jawab, ibu Nur Wahyuni, S.Pd dan ibu Himatul Aliyah, S.Pd.I menyampaikan pertanyaan terkait implementasi kurikulum merdeka dalam pembelajaran mereka. Sangatlah menarik bagi setiap guru untuk mendesain pembelajaran yang menarik dan aplikatif bagi setiap siswa sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan para siswa dapat menumpahkan ide dan kreativitasnya dalam setiap pembelajaran mereka. Hal ini akan sangat berpengaruh bagi mereka karena mereka akan dapat mengasah kemampuan dan merasa bahwa belajar adalah hal yang sangat menyenangkan sehingga dapat mereka terapkan sepanjang hayat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Explore More

Kajian dengan Habib Dr. Hasyim bin Abdurrahan Alaydrus, Hadramaut, Yaman

Selasa, 23 Agustus 2022 Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro Surakarta kedatangan tamu akbar dari Hadramaut, Yaman. Beliau adalah Alhabib Dr. Hasyim bin Abdurrahman Alaydrus. Seluruh siswa-siswi dari SD (kelas 4-6 putra)

Class Meeting Setelah Penilaian Akhir Semester Gasal Tahun 2022

Setelah berpusing-pusing mengerjakan Ulangan Akhir Semester, para siswa-siswi SMA Islam Diponegoro Surakarta yang dipandu oleh OSIS mengadakan class meeting pada hari Kamis, 15 Desember 2022. Para siswa putra melakukan permainan

“Talk with Native Speaker”: Program Penguatan Bahasa Inggris untuk Siswa-Siswi SMA Islam Diponegoro Surakarta

Dalam memperingati Milad Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro Surakarta yang 94 tahun, YPID mengadakan seminar internasional dengan menghadirkan pembicara dari Australia. Beliau adalah Dr. Lynde Tan, seorang dosen Linguistk dari Western