Guru-guru SMA Islam Diponegoro Surakarta terus berusaha untuk mengembangkan diri dalam pembelajaran. Salah satunya adalah dengan rajin berbagi praktek baik yang dilakukan selama ini. sekolah sangat memfasilitasi dan mendukung hal tersebut. Salah satu wujud dukungan berbagi praktek baik ini adalah dengan diadakannya pelatihan implementasi kurikulum merdeka.

Kamis, 13 April 2023, para guru berkumpul di kelas XII IPS untuk mengikuti diskusi implementasi kurikulum merdeka. Acara dibuka dengan sambutan dari kepala sekolah SMA Islam Diponegoro Surakarta, bapak Ahmadi, S.Pd yang terus memotivasi dan memberikan contoh bahwa kita harus terus mengikuti perkembangan zaman dan harus terus belajar dan berubah. Acara inti kemudian dilanjutkan dengan berbagi praktek baik dalam pengimplementasian kurikulum merdeka dengan dua narasumber. Narasumber ertama adalah ibu Ricka Intan Setyani, S.Pd selaku guru Sosiologi dan PKn diĀ  SMA Islam Diponegoro Surakarta dan bapak Zakaria Sandy Pamungkas, M.Pd selaku guru Fisika sekaligus wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

Ibu Ricka menyampaikan pengalaman mengajar Sosiologinya di kelas X, baik putra maupun putri. Seperti diminta pemerintah, pembelajaran dengan kurikulum merdeka haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan murid namun harus tetap mencakup ketrampilan hidup yang dibutuhkan setiap individu. Ibu Ricka membagikan pengalaman mengajar pelanggaran sosial tentang perundungan yang marak terjadi dimana-mana. Beliau meminta siswa-siswinya untuk membuat drama tentang praktek perundungan ini. Para siswa sangat antusias dengan kegiatan ini dan mereka sangat kreatif dalam memainkan drama tersebut. Selain itu, ibu Ricka juga menunjukan berbagai karya menarik yang dibuat siswa seperti komik dan lain sebagainya. Diskusi ini sangat menarik karena Ustazah Siti Ishfah juga ikut bertanya dari penjelasan bu Ricka tadi.

Narasumber kedua dalam pelatihan ini adalah bapak Zakaria Sandy Pamungkas, M.Pd. Bapak Zakaria mendefinisikan pembelajaran terdiferensasi berdasarkan pemahamannya dari buku yang disediakan pemerintah. Beliau memberikan berbagai contoh dan sangat interaktif dalam menjelaskan materi pembelajaran terdiferensiasi ini. Hal yang dapat disimpulkan dari penjelasan pak Zaka ini adalah bahwa pembelajaran terdiferensiasi harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan murid. Pak Zaka juga membagi pembelajaran terdiferensiasi dalam 4 hal, yaitu berdasarkan konten, proses, produk, dan lingkungan. Setiap subbab ini memiliki keunikan masingmasing dan guru harus kreatif dalam menerapkan dan menyesuaikan dalam pembelajaran di dalam kelas. Sepanjang penjelasan pak Zaka ini, banyak sekali diskusi menarik yang terjadi dan berbagai contoh dan sharing tips dalam pembelajaran lain juga dilakukan. Para guru sangat antusias dalam menanggapi penjelasan ini. Hal ini menunjukan bahwa para guru sangat semangt dalam belajar dan terus mengembangkan diri.

Pelatihan ini ditutup dengan tanya jawab dan pembagian kenangkenangan bagi kedua pembicara inspiratif hari ini. semoga ilmu yang didapatkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menignkatkan kualitas pembelajaran dikelas.

More photos:

https://drive.google.com/drive/folders/1K_wKOzhtdRSTiOIPB7K6vCFmmi5qMLNk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Explore More

Ujian Tahfidz Alquran Siswa-Siswi SMA Islam Diponegoro Surakarta

0 Comments 0 tags

Jantung para calon wisudawan dan wisudawati tahfidz SMA Islam Diponegoro Surakarta berdegup lebih kencang pada hari Senin, 27 Februari 2023. Hal ini karena ujian tahfidz Alquran dilakukan pada hari tersebut.

Kemenangan Tim Basket SMA Islam Diponegoro Surakarta di Liga Solo

0 Comments 0 tags

Pada tanggal 14 hingga 22 Desember 2022,liga solo divisi 2 yang disponsori oleh bank BJB, Pemerintah Kota Surakarta, Cold and Brew,ANTV, Rame, Ilufa, Counterpain, Solo Radio 92,9 FM, dan Sritex

MoA SMA Islam Diponegoro Surakarta dengan Universitas Tunas Pembangunan (UTP)

0 Comments 0 tags

SMA Islam Diponegoro Surakarta terus bergerak dan berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan mengembangkan ketrampilan teknologi dan multimedia siswa-siswinya. Di dunia yang serba digital ini,