SMA Islam Diponegoro Surakarta terus bergerak untuk mengikuti perkembangan zaman. Berbagai prestasi telah ditorehkan dan berbagai perlombaan juga terus diikuti, baik dalam ranah regional, nasional, maupun internasional. Kemenangan memang bukan menjadi tujuan utamanya, yang terpenting setiap siswa mendapatkan pengalaman berharga dan dibimbing dengan baik sehingga dapat mengaktualisasikan dirinya di masyarakat. Salah satu perlombaan yang tengah diikuti saat ini adalah lomba International STEM Innovation Olympiad (ISIO). Dua siswi kelas XII SMA Islam Diponegoro Surakarta, yaitu Fatimah Syahira dari kelas XII IPA dan Najwa Khanan dari kelas XII IPS, menuliskan karya ilmiah mereka yang berjudul “The Effect of Modification Toddler Snack Using Local Food Uwi Tuber and Moringa Leaves as an Effort to Prevent Stunting in Indonesia” dan mengikutkannya di dalam perlombaan International STEM Innovation Olympiad 2023 yang diselenggarakan oleh Organizing Center for STEM Olymiad (OCSO).
Syahira dan Khanan, begitu kedua Srikandi SMADIP ini biasa disapa, dan dibimbing oleh ibu Astin Putri, S.Pd dan bapak Zakaria Sandy Pamungkas, M.Pd, melakukan inovasi dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia, terutama di Solo, yang angkanya masih tinggi. Hal ini membuat mereka tergerak untuk memanfaatkan bahan dasar lokal untuk dijadikan snak bagi para balita. Syahira dan Khanan berinovasi untuk membuat kukis dari tepung uwi dan daun kelor. Uwi banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah, banyak mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan dan memiliki rasa yang enak. Selain itu, daun kelor yang dibuat tepung ini juga memiliki banyak manfaat karena mudah ditemukan dimanamana dan kaya manfaat bagi tubuh. Oleh karena itu, Syahira dan Khanan membuat tepung dari kedua bahan dasar lokal ini dan diolah kembali untuk menjadi kukis coklat yang digemari para balita. Syahira dan Khanan mengukur pertambahan berat badan balita yang mereka teliti dan menunjukan perubahan yang signifikan.
Penelitian ini kemudian dituangkan dalam bentuk karya ilmiah dan diikutkan dalam kompetisi International STEM Innovation Olympiad 2023 dan alhamdulilah berhasil menjadi finalis di ajang ini bersaing dengan berbagai negara lain, seperti Amerika, Rumania, Uzbekistan, Bulgaria, Filipina, Malaysia, Thailand, Elsavador, hingga Peru. Syahira dan Khanan berlatih dengan giat dan berusaha melatih pelafalan bahasa Inggris mereka agar lancar melakukan presentasi di hadapan juri nantinya. Selain itu, bapak Fikri Nahdi, S.T., selaku direktur sekolah-sekolah di Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro juga memberikan berbagai masukan dan arahan serta dukungan bagi Syahira dan Khanan. Hal ini sebagai bentuk dukungan yayasan bagi siswanya untuk terus berprestasi. bu Astin dan Pak Zaka juga tak mau kalah dalam membantu desain power point yang akan ditampilkan dan memberikan berbagai pengarahan untuk menjawab pertanyaan juri ketika presentasi. Selain itu, dalam melatih kemampuan berbahasa Inggris mereka, Miss Tamy, juga melakukan berbagai bimbingan, mulai dari membenarkan pelafalan hingga membetulkan beberapa kesalahan grammatikal dari karya yang telah mereka buat. Hal ini sebagai wujud kolaborasi yang ada di SMA Islam Diponegoro Surakarta untuk mendukung kemajuan bersama.
Akhirnya, pada hari Minggu, 29 Januari 2023, Syahira dan Khanan melakukan presentasi perlombaan ini secara virtual dan menggunakan bahasa Inggris. Mereka dengan piawai menyampaikan isi presentasi mereka dan menjawab berbagai pertanyaan dari juri.
Kompetisi International STEM Innovation Olympiad 2023 ini insya Allah akan diumumkan pada hari Kamis, 2 Februari 2023 melalui Zoom Meeting. Mohon doanya agar tim SMA Islam Diponegoro Surakarta mendapatkan hasil terbaik sehingga dapat mengharumkan nama bangsa dan juga SMA Islam Diponegoro Surakarta, serta dapat memotivasi seluruh anggota sekolah untuk terus berinovasi dan memanfaatkan hal-hal disekitarnya agar lebih bernilai dan bermanfaat bagi orang banyak.